Tuesday, June 3, 2014

Tabula Rasa


 Tabula Rasa



Dengarlah keheningan ini wahai ruang
Aku berkata lantang mencakar udara
Rasakan naluriku ini wahai alam
Mencabik setiap rindu lewat ungkapan
Sentuhlah jiwaku ini wahai ...

Engkau sang semesta
Pulihkan akalku

Saksikan kehidupan ini wahai senja
Pagi berkata lantang merasuk sukma
Lihatlah sekitarmu ini wahai manusia
Adakah damai senantiasa bersama
Sentuhlah jiwaku ini wahai ...

Engkau sang semesta
Pulihkan jiwaku

Ingatlah sewaktu kau ada wahai ruang
Lahir suci tak berkalang noda dan cela
Tetapi dunia merusakmu dan aku juga
Merasuk jauh serta menimbun dosa
Sentuhlah jiwaku ini wahai ...  

Engkau sang semesta
Sucikan jiwaku


16 Maret 2013

Jentera Khayal

Andai ...

Dimana selaput berlumur darah
Terjungkal balik mengadu rahasia
Mencekam cantik tawa berlari pria
Amarah sunyi meledak terbakar riak

Setiap sunyi pun mengadu durhakamu
Sang anak kencing bersalto mencari sukmamu
Selat tergenang antara muka membiru malu
Setan mematuk tendangan hiasan terdahulu

Andai ...

Diam kumur berhenti terngkurap pasrah
Lemari memecah sandang berhenti sudah
Diri menang istilah lumut tentakel kerah
Layung senja menyiram rasa amarah

Andai ...
Dan itu hanya andai ...

Realita tak semanis duri mawar kuncup berseru
Sepahit duri kecubung menakluk malu

Sepahit itu ...
Jika itu bukan andai ...

Pasti
 
16 Maret 2013

Anomali Rasa

Tahukah ?

Seekor batu tertawa menjungkir dagu terpulas dahaga
Merancang haus terkulai lembaran haru nan fana
Tangan berderak tinta menjual amarah debu belukar
Jalang merana tersapu larutan pinggang durhaka

Wahai daun lompat menghina lari terayun debu
Dunia subur senjang bertingkah pusaka media sendu
Torehkan asa terjungkal dahi siku tersenyum biru
Juangkan tubuh tunggal tenaga salto mendayu

Namun tahukah
Mengerti ?

Puas lumpur memakan lengkuas berkarak sunyi
Merindu bunga tergilas lari semena angin masehi
Jantung menarik duri himpitan menangis luap sendi
Lukisan tawar penahan hidung terisak suaka lirih

Tahukah namun
Paham ?

Hentikan jangkrik wasiat tertawa merdeka lusuh
Dengki berukir melaknat seni dwipa canda suruh
Aksara nikmat hujan berkarat senang terdahulu
Jendela mendapat instan cuap kelakar berderu

Tahu apa ?

Tidak

Rima bercanda
Pemetik tawa
Menawan luka
Senandung haru
Pelukis duka
Sepi 
16 Maret 2013